Para responden ditanyai pertanyaan-pertanyaan berikut
- Jenis kelamin Anda?
- Seberapa sering Anda mengalami mabuk perjalanan dalam headset VR? Opsi jawaban: sering, terkadang, jarang, tidak pernah.
- Bisakah Anda beradaptasi dengan headset VR?
Setelah survei, data berikut dikumpulkan
Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa 57,9% responden mengalami mabuk laut. Di antara mereka, 14% mengalami "mabuk perjalanan" "sering", 19,1% - dari waktu ke waktu, dan 24,8% - jarang. Selain itu, 22,6% wanita memiliki pengalaman "sering", yang tiga kali lebih tinggi dari 7,2% pria. Demikian pula, wanita yang tidak pernah dan jarang mengalami mabuk perjalanan menyumbang 54,9%, sedangkan pria 79%. Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa wanita lebih rentan mengalami mabuk perjalanan dibandingkan pria.
Dua pertiga pemain yang sebelumnya pernah mabuk laut di headset VR dapat mengatasi gejala ini dan beradaptasi dengan realitas virtual, tetapi jumlah wanita di antara mereka jauh lebih sedikit.
Dalam hal usia, survei menunjukkan bahwa orang yang berusia di atas 40 tahun lebih mungkin mengalami vertigo saat menggunakan VR, sementara orang berusia 13-19 tahun cenderung tidak mengalami masalah tersebut.
Orang yang biasanya mengalami vertigo saat bepergian dengan mobil atau pesawat lebih rentan mengalami vertigo di VR.
Dengan demikian, penulis survei menemukan korelasi antara jenis kelamin pemutar VR dan masalah alat vestibular. Perhatikan, pengobatan modern mengklaim bahwa wanita lebih rentan terhadap "mabuk laut".